China Hapus Kebijakan Hanya Memiliki 1 Anak
Keputusan Resmi, China Hapus Kebijakan Hanya Memiliki 1 Anak
By : Nanadiana
AGEN Poker- Mulai 1 Januari 2016, pemerintah China
memperbolehkan tiap pasangan memiliki dua anak. Pemberitahuan ini
merupakan pengumuman resmi setelah parlemen Tiongkok mengetuk palu di
rapat National People's Congress Standing Committee. Hal tersebut
dilaporkan kantor berita Xinhua.
"Parlemen memtuskan bahwa kami telah menghapus kebijakan 1 anak, dan
tiap pasangan diperbolehkan memiliki anak sebanyak 2 orang," tulis
undang-undang Hukum dalam Populasi dan Keluarga Berencana.
Keputusan terbaru itu menggugurkan peraturan paling terkenal 'kebijakan 1 anak' yang telah berlaku selama 3 dekade.
Keputusan terbaru itu menggugurkan peraturan paling terkenal 'kebijakan 1 anak' yang telah berlaku selama 3 dekade.
"Hal itu dilakukan demi memperbaiki keseimbangan perkembangan
populasi China," tulis pernyataan Partai Komunis pada Oktober lalu,
seperti dilansir CNN, Minggu 27 Desember 2015.
"China akan menerapkan kebijakan 'satu pasangan 2 anak,' demi
menjawab tantangan populasi lanjut usia yang semakin tinggi," tambah
pernyataan tersebut.
Menurut sosiolog dari Peking University, Lu Jiehua, kebijakan baru
ini akan berdampak pada 100 juta pasangan. China adalah negara dengan
penduduk berjumlah 1.3 miliar, memperlakuan kebijakan satu anak untuk
mengontrol pertumbuhan populasi pada 1970an.
Kebijakan tersebut
banyak sekali kegagalannya. Pemerintah lokal banyak yang melakukan
aborsi paksa, denda besar hingga pemaksaan sterilisasi.
Namun, sejalan dengan kebijakan itu, ketidakstabilan antara usia
produktif dan non-produktif semakin tajam. Oleh sebab itu, semenjak awal
tahun 2015, pemerintah meramu strategi dengan menghapus kebijakan
tersebut.
Kendati sudah diubah, banyak kelompok hak asasi manusia mengatakan perubahan itu tidak cukup. Pemaksaan bakal tetap terjadi.
"Pasangan dengan dua anak bakal tetap menjadi subyek kekerasan,
seperti pemaksaan kontrasepsi, hingga aborsi," kata peneliti populasi
China, William Nee.
"Sekali lagi, negara seharusnya tak punya urusan berapa anak yang pasangan ingin miliki," tambahnya lagi.
Sebelum kebijakan satu anak berakhir, pemerintah Tiongkok
melonggarkan peraturan dengan memperbolehkan pasangan memiliki dua anak
apabila ibu atau ayahnya merupakan anak tunggal. Hal itu dilakukan pada
Januari 2014.
Kebijakan terbaru ini mengakhiri peraturan selama 3 dekade, namun
sebuah polling pada awal Januari 2015 mengatakan, hanya sebagian
pasangan yang berniat menambah anak.
Di Beijing,
hanya 30.000 pasangan saja yang mengambil formulir untuk memiliki anak
ke 2 pada awal tahun ini. Jauh dari estimasi pemerintah yaitu 50.000
pasangan. Situasi yang sama terjadi di kota Shanghai dan Shenzen.
Kebanyakan orangtua di Beijing menolak memiliki anak lagi karena faktor keuangan.
"Membesarkan satu anak sudah membuat pengeluaran banyak, apalagi
dua," ungkap seorang ayah yang memiliki anak perempuan berusia 3 tahun
yang enggan disebut identitasnya.
0 komentar: